Pengaruh APBN dan APBD terhadap Perekonomian

Pengaruh APBN dan APBD terhadap Perekonomian

     APBN dan APBD merupakan instrumen kebijakan fiskal yang akan berpengaruh terhadap perekonomian nasional. APBN/APBD memiliki pengaruh yang besar terhadap sektor lain, seperti sektor moneter, neraca pembayaran, dan sektor produksi.

1. Sektor Moneter
     Pengaruh APBN/APBD terhadap sektor moneter cukup besar, mengingat anggaran negara merupakan salah satu komponen dari uang primer. Perubahan dalam komponen tersebut akan memengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat.

2. Neraca Pembayaran
     APBN/APBD juga memengaruhi neraca pembayaran karena hal hal sebagai berikut.
A. Sebagian komponen penerimaan negara berasal dari penerimaan sektor migas: sebagian besar dari hasil penjualan migas masuk ke kas negara.
B.  Defisit APBN dan transaksi berjalan ditutupi oleh utang luar negeri. Sebagai konsekuensinya, sebagian komponen pengeluaran rutin digunakan untuk pembayaran kembali utang dan bunganya.
C. Komponen penerimaan pemerintah mengandung sisi impor yang besar, misalnya bantuan proyek yang merupakan sumber untuk menutupi defisit APBN.

3. Sektor Produksi
     Bagi sektor produksi, pengaruh APBN/APBD terlihat dari penerapan kebijakan penerimaan pajak dan pengeluaran pemerintah. Pemerintah yang menempuh kebijakan anggaran defisit (dalam arti pengeluaran pemerintah direncanakan lebih besar daripada penerimaan pemerintah), akan menambah pengeluaran pemerintah (antara lain dalam bentuk subsidi). Kedua hal ini akan meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat. Akibatnya, permintaan masyarakat akan barang dan jasa cenderung meningkat. Peningkatan permintaan akan mendorong sektor dunia usaha untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Adanya peningkatan kapasitas produksi dalam jangka panjang akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Sumber : buku ekonomi kelas 11, YRAMA WIDYA

Hewan Bukan Burung yang Dapat Terbang

1. Flying Frog 

Flying Frog

     Katak terbang mempunyai kaki berselaput dan penutup kulit yang memungkinkannya begerak secara aerodinamik di antara pohon-pohon di hutan. Katak ini menghabiskan seluruh hidupnya di pohon-pohon, mereka hanya turun untuk kawin dan bertelur. Katak terbang menyamarkan diri di daun dan lingkungan mereka, meminimalkan ancaman predator, dan memungkinkan mereka untuk beburu serangga.

2. Flying Fish

Flying Fish
    
Flying Fish



     Ikan terbang ditemukan di semua samudra. Mereka menggunakan sirip dadanya yang besar untuk meluncur 50 m di atas air saat terancam oleh predator. Untuk mencapai udara, ikan terbang akan mengepakkan ekor mereka 70 kali per detik. Ekor ini digunakan untuk menekan air yang memungkinkannya meluncur beberapa saat di udara sebelum turun ke laut. Ikan terbang dapat lebih lama melayang di udara dengan melncur mengikuti arus udara dan laut yang kuat.


3. Gliding Lizard

Gliding Lizard

     Kadal ini seperti makhluk naga yang legendaris, hanya saja ia tidak menyemburkan api. Panjang hewan ini hanya 9 cm, sedangkan ekornya lebih panjang dari tubuhnya. Di bawah lengannya ada penutup kulit yang memungkinkanya untuk melayang dari satu puncak pohon ke puncak pohon lain. Makanannya adalah serangga. Hidupnya selalu di atas pohon. Ketika sudah menemukan pasangan, kadal ini meluncur ke dasar hutan untuk meletakkan telur-telurnya.


4. Flying Gecko

Flying gecko
     Cecak tebang memiliki jaring-jaring dari membran yang meliputi tubuh mereka. Jaring-jaring itu memungkinkan mereka untuk melayang di udaradan melekat pada pohon saat mendarat. Cecak tebang bergantung pada kamuflase untuk melindungi diri dari predator, seperti laba-laba besar.



5. Squirrel  Glider

Squirrel Glider
     Tupai peluncur dianggp punah sejak tahun 1939, tapi ternyata mereka masih hidup dant tinggal di hutan kering Australia Timur. Tupai peluncur termasuk poligami marsupial yang memakan buah-buahan dan kacang-kacangan, dan bersembunyi dari rubah dan burung hantu.


6. Flying Squid

Flying Squid
     Ketika melarikan diri dari predator, cumi-cumi melompat terbang dari laut dan bisa tetap melayang di udara hingga beberapa meter. Untuk mencapai udara, cumi-cumi akan meniup air dahulu. Oleh karena itu, cumi-cumi ini dianggap hewan jet yang memiliki kemampuan mendororng seperti jet. Sirip kecilnya memberikan keseimbangan selama ia meluncur.


7. Flying Snake

Flying Snake
    Tanpa sayap, sirip, atau anggota badan, ular terbang ini mampu pindah dari satu pohon ke pohon lain dengan melompat dan melayang. Ketika di pohon, ular terbang ini bergerak ke ujung cabang. Lalu, ia mengangkat tubuh, menghisap dalam-dalam perut dan tulang rusuk yang menonjol keluar hingga berbentuk cekung, serta mengentak-entakkan ekor. Kemudian, ia meluncur bebas di udara untuk mencapai cabang berikutnya. Ular terbang beracun tinggal di Asia Selatan dan sering menikmati mangsanya yang benar-benar bisa terbang seperti burung dan kelelawar.


8. Gliding Ant

Gliding Ant
     Agar dapat melayang, semut ini bergantung pada kecepatan angin. Namun, mereka juga mampu menavigasi dengan baik dan dapat mengatur ke arah mana mereka akan melayang serta mendarat.



9. Flying Lemur
Flying lemur

     Flying lemur atau dikenal sebagai Flying lemur dari Filipina memiliki kaki berselaput besar dan ekor kaki panjang yang dihubungkan oleh membran pada anggota tubuh depannya. Makhluk malam ini dulu pernah diburu untuk dikonsumsi sebagai salah satu menu makanan yang lezat, tetapi baru-baru ini termasuk daftar spesies langka.


     Nah itu dia sob, Hewan Bukan Burung yang Dapat Terbang. okelah sob sebelum menutup artikel ini jangan lupa like and share yaa... Terimakasih banyak.

Para Pengguna Informasi Akuntansi

   
     Secara umum,akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi yang memberikan laporan kepada para pengguna informasi akuntansi atau kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stakeholders) terhadap hasil kinerja dan kondisi keuangan perusahaan.
     Informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan sangat berbeda-beda (bervariasi) tergantung pada jenis keputusan yang hendak di ambil. Para pengguna informasi akunansi ini dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu pemakai internal (internal users) dan pemakai eksternal (external users).
     Yang termasuk dalam kategori pemakai internal, antara lain:
1. Direktur dan Manager Keuangan

    Untuk menentukan mampu tidaknya perusahaan dalam melunasi utangnya secara tepat waktu kepada kreditur, maka mereka membutuhkan inforasi akuntansi mengenai besarnya uang kas yang tersedia di perusahaan pada saat menjelang jatuh temponya pinjaman/utang.

2. Direktur Operasional dan Manager Pemasaran

    Untuk menentukan efektif tidaknya saluran distribusi produk maupun aktivitas pemasaran yang telah dilakukan perusahaan, maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya penjualan.

3. Manager dan Supervisor Produksi

    Mereka membutuhkan informasi akuntansi biaya untuk menentukan besarnya harga pokok produksi, yang pada akhirnya juga sebagai dasar untuk menetapkan harga jual produk per unit.


     Sedangkan yang termasuk dalam kategori pemakai eksternal, antara lain:
1. Investor (penanam modal), menggunakan informasi akuntansi investee (penerima modal)untuk mengambil keputusan dalam hal membeli atau melepas saham investasinya. Dalam hal ini, investor perlu secara cermat dan hati-hati dalam menanggapi setiap perkembangan kondisi kesehatan keuangan investee.

2. Kreditur, seperti suplier dan bankir, menggunakan informasi akuntansi debitur untuk mengevaluasi besarnya tingkat resiko dari pemberian kredit atau pinjaman uang.

3. Pemerintah, berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan (wajib pajak) dalam hal perhitungan dan penetapan besarnya pajak penghasilan yang harus disetor ke kas negara.

4. Ekonom, Praktisi, dan Analisis menggunakan informasi akuntansi untuk memprediksi situasi perekonomian, menentukan besarnya tingkat inflasi, pertumbuhan pendapatan nasional dan lain sebagainya.



Sumber : AKUNTANSI DASAR 1&2, Hery, S.E., M.Si.

Ilmu Penunjang Geografi

Laut dapat dipelajari dalam oseanografi
    Ilmu Bantu Geografi
 
     Mengingat begitu luasnya bahasan dalam geografi. Oleh karena itu, ilmu penunjang geografi sangat diperlukan. Ilmu penunjang geografi tersebut antara lain sebagai berikut:
  1. Geologi, yaitu ilmu yang mempelajari lapisan batuan penyusun bumi.
  2. Geomoforlogi, yaitu ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi dan proses terbentuknya permukaan bumi.
  3. Pedologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang lapisan tanah, antara lain tentang proses pembentukan dan jenis-jenisnya.
  4. Meteorologi, yaitu ilmu yang mempelajari cuaca, yaitu keadaan atmosfer pada suatu tempat yang relatif sempit dan dalam jangka waktu yang relatif terbatas.
  5. Klimatologi, yaitu ilmu yang mempelajari iklim, yaitu keadaan atmosfer pada wilayah yang relatif luas dan dalam jangka waktu yang relatif lama.
  6. Antropogeografi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang persebaran manusia di permukaan bumi dalam hubungannya dengan lingkungan geografi.
  7. Demografi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang kependudukan, antara lain hubungannya dengan jumlah dan pertumbuhan, komposisi, serta migrasi penduduk.
  8. Hidrologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang lapisan air yang ada di permukaan bumi, di bawah tanah, proses terjadinya, sirkulasi dan sebarannya.
  9. Oseanografi, yaitu ilmu yang mempelajari lautan, antara lain tentang sifat air laut dan gerakan air laut.
  10. Biogeografi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang persebaran hewan dan tumbuhan di permukaan bumi serta faktor-faktor yan mempengaruhi, membatasi, dan menentukan pola persebarannya. 

Sumber: Buku geografi kelas x, penerbit : Quadra, penulis: Samadi, S.Pd, M.Si

"Negara Pertama yang Ditelan Laut Karena Pemanasan Global"

 
Negara Maladewa, Negara terendah di dunia
NEGARA MALADEWA
     Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum wr wb. Jumpa lagi dengan saya di blog ini tentunya.
Teman-teman yang berbahagia, ada salah satu negara yang akan mendapatkan gelar yang tentunya tidak diinginkan oleh negara tersebut. Yaitu, "Negara pertama yang ditelan laut karena pemanasan global". Apakah kalian sudah tahu negara apa?, jika belum tahu mari kita lihat, negara apa itu.
Negara Maladewa, Negara terendah di dunia.
NEGARA MALADEWA
     Negara Maladewa, itulah negara yang akan mendapatkan gelar tersebut. Merupakan negara terendah di dunia dengan ketinggian rata-rata hanya 1,5 m di atas permukaan laut. Jika permukaan air laut naik terlalu banyak, negara itu akan mendapat gelar yang tidak diinginkan,"negara pertama yang ditelan laut karena pemanasan global".
     Waduh serem juga yah tinggal disana. Bisa tenggelam karena air laut meluap. Bagaimana teman-teman jika kalian tinggal disana?. Baiklah, pos ini saya tutup dengan assalamualaikum wr wb. Jangan lupa share and comment ya.

Indonesia Akan Krisis Air



     Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh, alhamdulillah jumpa lagi dengan saya di blog ini tentunya. Bagaimana pendapat kalian jika Indonesia mengalami krisis air di tahun 2025?. Bagaimana jika itu benar-benar terjadi?, apa yang menyebabkan Indonesia akan mengalami krisis air?. Baiklah dalam post saya kali ini, saya akan menjelaskannya. Agar kita semua dapat menjaga ketersediaan air bersih untuk generasi selanjutnya.
   
     Forum Air Dunia (World Water Forum) II di Den Haag pada Maret 2000 sudah memprediksikan bahwa Indonesia termasuk salah satu negara yang akan mengalami krisis air pada 2025. Penyebab utama fenomena tersebut adalah kelemahan dalam pengelolaan air, contohnya pemakaian air yang tidak efisien. Laju kebutuhan akan sumber daya air dan potensi ketersediaannya sangat pincang dan makin menekan kemampuan alam dalam menyuplai air. Derajat kelangkaan air makin meningkat, sedangkan pertumbuhan penduduk yang pesat disertai pola hidup yang makin menuntut penggunaan air secara berlebihan makin menambah tekanan terhadap kuantitas air. Bagi masyarakat kota yang memiliki daya beli terhadap air cukup memadai tidak merasa kesulitan untuk mendapatkan air.

     Kepala Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi Departemen Pertanian di Bogor belum lama ini mengungkapkan bahwa masyrakat juga memanfaatkan air bawah tanah (ground water) dengan menggunakan pompa dan sangat jarang memikirkan dampak penurunan tinggi muka air bawah permukaan serta intrusi air laut.

     Petani di daerah irigasi juga tidak pernah kebingungan selama fasilitas air irigasi tersedia di saluran. Padahal, tidak jarang saluran irigasi kering saat musim kemarau. Namun, sebaliknya saat banjir pikiran tertuju kepada upaya penyelamatan diri dan bagaimana menyurutkan kelebihan air. Masyarakat tidak berpikir panjang untuk menyimpan kelebihan air tersebut agar dapat dimanfaatkan pada saat musim kemarau. Sepertinya masyarakat memang terdidik untuk tidak memahami sumberdaya air yang makin langka. Indonesia berada diurutan ke-5 diantara negara-negara yang kaya akan air, yaitu setelah Brazil, Rusia, Cina, dan Kanada. Hal itu tercermin juga pada potensi ketersediaan air permukaan, terutama yang dari sungai. Menurut data di Departemen Pekerjaan Umum (PU) potensi ketersediaan air permukaan rata-rata 15.000 m³/kapita/tahun, jauh melebihi rata-rata potensi dunia yang hanya 600m³/kapita/tahun.

     Namun, jumlah yang berlimpah itu ketersediannya sangat bervariasi menurut tempat dan waktu. Di Pulau Jawa yang jumlah penduduknya mencapai 65% dari total penduduk Indonesia, potensi air tawarnya hanya tersedia 4,5% dari potensi nasional. Faktanya, jumlah ketersediaan air di Pulau Jawa yang mencapai 30.569,2 juta m³/tahun tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air bagi seluruh penduduknya. Hal itu berarti di pulau yang terpadat penduduknya itu selalu mengalami defisit, paling tidak hingga tahun 2015. Kondisi tersebut akan terus meningkat jika tidak ada upaya konservasi dan efisiensi dalam pemanfaatannya.

     Demikian juga di wilayah lain, meskipun pada tahun yang sama masih tergolong surplus, secara umum kelebihan air terus menurun, kecuali Papua dan Maluku. Ketersediaannya pun sangat berfluktuasiantara musim hujan dan musim kemarau. Sebagai contoh, data di Departemen PU menunjukkan pada musim hujan debit air di Ci Manuk mencapai 600 m³/detik, tetapi pada musim kemarau hanya 20 m³/detik. Daerah Aliran Sungai (DAS) Kritis Kebutuhan air makin membengkak seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, apalagi dibarengi dengan beragam kebutuhan yang menuntut sumber daya air dalam jumlah banyak, misalnya untuk kebutuhan keluarga, irigasi, penggelontoran, energi, dan rekreasi.

     Akan tetapi, ironisnya DAS sebagai fungsi penyangga atau resapan makin jauh dari angan-angan karena sebagian besar rusak. Hal itu karena terjadinya alih fungsi lahan di daerah penyangga, makin luasnya lahan kritis, makin meluasnya DAS kritis, dan makin merajalelanya penebangan liar di areal penyangga.

     Berubahnya fungsi DAS adalah awal dari hilangnya air melalui aliran permukaan  padahal seharusnya dapat dikonservasi. Namun, faktanya adalah meningkatnya defisit air di wilayah kekurangan air dan menurunnya ketersediaan air di daerah surplus air. Mengeringnya kantong-kantong air di daerah cekungan di kawasan DAS adalah indikasi nyata dari makin hilangnya fungsi hidrologis DAS.

10 Kota yang Jadi Pilihan Tepat untuk Nikmati Masa Pensiun

     Bismillahirrahmanirrahim, baiklah saudara-saudara sekalian. Dalam pos saya kali ini, saya akan membahas 10 kota yang jadi pilihan tepat untuk menikmati masa pensiun anda setelah bekerja keras dimasa muda.

Berikut 10 Kota yang bisa dijadikan pilihan untuk dijadikan tempat tinggal pada saat pensiun nanti:

1. Berastagi


Anda mungkin tidak asing lagi dengan kota sejuk yang satu ini, setelah kota Medan, maka Berastagi adalah kota kedua yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan yang datang ke Sumatera Utara. Berada di Dataran Tinggi Karo, Berastagi menjadi kota bunga dan juga buah-buahan yang indah dan nyaman. Tinggal di sini membuat Anda bisa menikmati udara pegunungan yang bersih.
Terkenal sebagai penghasil buah dan sayuran terbaik, maka Anda tidak akan kekurangan asupan makanan sehat di kota ini. Letaknya yang hanya berjarak tempuh sekitar 1 jam dari pusat kota Medan, membuat Berastagi layak dijadikan sebagai pilihan. Akses jalan raya ke kota ini juga sudah bagus, lengkap dengan fasilitas kesehatan yang baik. Biaya hidup masih tergolong rendah, dan akan dimanjakan oleh banyak lokasi wisata menarik di sekitar kota ini.

2. Padang


Masih dengan suasana pegunungan di Sumatra, kota Padang juga menjadi salah satu kota yang patut Anda pertimbangkan. Kota ini memiliki cuaca yang masih sejuk dan juga nyaman untuk dijadikan sebagai tempat masa pensiun nanti.
Pertanian dan bisnis ternak juga masih memiliki peluang yang sangat baik di kota ini, sehingga tidak perlu bingung akan melakukan apa setelah pensiun dan pindah ke sini. Kondisi jalan raya sudah terbilang baik, begitu juga dengan fasilitas kesehatan yang ada juga sudah cukup memadai.

3. Lembang


Berjarak belasan kilometer saja dari pusat kota Bandung, Lembang juga menjadi kota yang nyaman untuk Anda jadikan sebagai pilihan. Udaranya yang sejuk dan kental dengan suasana pedesaan dengan nuansa kebun teh, akan menjadi daya tarik tersendiri.
 Pertanian dan juga pariwisata menjadi pilihan bisnis di kota ini, sebab kota ini memiliki jumlah kunjungan wisatawan yang sangat tinggi sepanjang tahun. Meski belum memiliki fasilitas kesehatan yang sangat lengkap, namun jaraknya yang dekat ke kota Bandung tidak akan menyulitkan untuk mendapatkan layanan kesehatan terbaik jika tinggal di Lembang.

4. Sukabumi


Masih di sekitar Jawa Barat, Sukabumi juga menjadi salah satu kota yang layak dipertimbangkan sebagai kota pensiun. Kota yang tenang ini akan membuat Anda nyaman dan betah tinggal di sana. Anda tidak akan kesulitan untuk mendapatkan layanan kesehatan, sebab kota ini memiliki layanan kesehatan yang sudah memadai. Kondisi alamnya yang masih bersih, menjadi saya tarik tersendiri bagi Anda yang ingin tinggal di kota yang satu ini.

5. Yogyakarta


Kota kecil namun memiliki semua yang dibutuhkan, Yogyakarta menjadi pilihan banyak orang sebagai kota tinggal di masa pensiun mereka. Memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap, dengan biaya yang terbilang masih murah. Kota ini juga begitu nyaman dan bersih, sehingga akan membuat Anda betah dan bisa menikmati masa pensiun dengan bahagia. Biaya hidup di Jogja juga terbilang sangat murah, terutama jika memilih tinggal di wilayah perkampungannya.

6. Wonosobo (Dataran Tinggi Dieng)


Jika ingin tinggal di kawasan pegunungan, maka Wonosobo bisa Anda jadikan sebagai pilihan. Kota yang nyaman dengan cuaca yang terbilang cukup dingin ini, sangat layak untuk dijadikan sebagai pilihan. Di sini Anda bisa menikmati masa pensiun dengan tenang, sebab kota ini jauh dari hiruk pikuk perkotaan dan juga kesibukan jalan raya yang selalu padat dengan kendaraan bermotor.

7. Solo


Solo menjadi salah satu kota nyaman yang bisa membuat betah menikmati masa pensiun nanti. Kota ini memiliki fasilitas kesehatan dan juga pendidikan yang sangat baik, sehingga bisa memulai bisnis kost-kostan sebagai mata pencaharian yang baru setelah pensiun nanti. Biaya hidup di sini juga terbilang cukup rendah, hampir sama dengan biaya hidup di Yogyakarta.

8. Malang


Kota kecil yang berada di wilayah Jawa Timur ini, akan memberikan suasana sejuk dan nyaman. Malang memiliki fasilitas kesehatan dan juga pendidikan yang lengkap, sehingga tidak perlu mengkhawatirkan kedua hal tersebut. Biaya hidup di kota ini juga masih terbilang rendah, lengkap dengan sejumlah lokasi wisata lama yang indah dan sejuk.

9. Manado


Kota yang terletak di wilayah Sulawesi ini juga bisa Anda jadikan sebagai bahan pertimbangan. Manado adalah kota yang terbilang cukup besar, namun masih memiliki kondisi alam yang baik dan terawat. Di sini bisa menemukan semua kebutuhan Anda dengan mudah, bahkan fasilitas kesehatannya juga bisa diakses dengan biaya yang rendah.

10. Ubud


Berada di Bali tidak selalu identik dengan keramaian dan juga nuansa yang itu-itu saja. Ubud menawarkan sensasi yang berbeda yang kental dengan nuansa seni serta area pertaniannya yang menghampar hijau. Anda akan nyaman dan betah tinggal di tempat ini, karena begitu tenang dan terkenal dengan penduduknya yang begitu ramah.


MSN BERITA
Siti Hadijah, Cermati

Kategori

Kategori